SITI ZUBAIDAH
12 615 073
TI - IIC
Scenario C 5.6.1: Running RIPv1 on a Stub Network
Tujuan Praktikum
1.
Mahasiswa dapat
mengetahui bagaimana caranya Verify RIP routing
using show and debug
commands
2.
Mahasiswa melakukan Observe automatic summarization at boundary
router
and Gather information about RIP processing using
the debug ip rip command.
Pendahuluan
Karakteristik RIPv1:
- merupakan distance vector routing
protocol
- classful routing protocol
- max hop count:15. 16 ->
unreachable
- periodic update: 30s
- update dikirim secara
broadcast(255.255.255.255)
- mendukung equal cost load
balancing. Secara default adalah 4 path, sedang max path: 6
- menjalankan auto-summary secara
default
- paket yang dikirim berjenis UDP
dengan nomor port 520
- bisa mengirimkan paket update
RIPv1 dan menerima paket update RIPv1 & v2
- AD: 120
Pada saat instalasi, router-router
yang menjalankan RIP akan membroadcast paket request kepada router lain yang
isinya adalah meminta network-network yang dimiliki router lain. Router lain
yang menerima paket request akan mengirimkan respon. Setelah itu mereka baru
bertukar-tukaran info network yang dimiliki.
untuk mengaktifkan RIP:
config# router rip
untuk menyertakan directly connected
network mana saja yang akan disebar:
config-router# network {classful-network-address
| network-address}
Comman “network” punya dua fungsi
yaitu:
1. mengaktifkan RIP di interface
router yang ip-nya berada pada range classful network yang diinput
2. network yang diinput akan
disertakan pada update packet sehingga akan tersebar
Masukkan saja classful network dibandingkan
dengan network address karena RIP secara otomatis akan mengclassfulkan network
address
Passive interface adalah interface
yang hanya akan menerima update dari router lain, tetapi interface ini takkan
pernah mengirimkan update. Sehingga, interface ini bisa ditujukan agar tidak
menyebarkan update.
untuk mengaktifkan passive
interface:
config-router# passive-interface
interface-id
untuk menyebarkan static route:
config-router# redistribute
static
untuk menyebarkan default route:
config-router# default-information
originate
Router akan secara otomatis
menjalankan route summarization pada boundary router.
Boundary router adalah router yang
interfacenya memiliki ip address yang berbeda secara classful network
Auto-summary berjalan secara default
dan tidak dapat di non-aktifkan
Langkah Praktikum
Scenario C: Running RIPv1 on a Stub Network
Topology Diagram
Gambar 8.1
Addresing Table
Device
|
Interface
|
IP Address
|
Subnet Mask
|
Default Gateway
|
R1
|
Fa0/0
|
172.30.1.1
|
255.255.255.0
|
N/A
|
S0/0/0
|
172.30.2.1
|
255.255.255.0
|
N/A
|
|
R2
|
Fa0/0
|
172.30.3.1
|
255.255.255.0
|
N/A
|
S0/0/0
|
172.30.2.2
|
255.255.255.0
|
N/A
|
|
S0/0/1
|
192.168.4.9
|
255.255.255.252
|
N/A
|
|
R3
|
Fa0/0
|
192.168.5.1
|
255.255.255.0
|
N/A
|
S0/0/1
|
192.168.4.10
|
255.255.255.252
|
N/A
|
|
PC1
|
NIC
|
172.30.1.10
|
255.255.255.0
|
172.30.1.1
|
PC2
|
NIC
|
172.30.3.10
|
255.255.255.0
|
172.30.3.1
|
PC3
|
NIC
|
192.168.5.10
|
255.255.255.0
|
192.168.5.1
|
Pada skenario ini diminta untuk
mengganti ip route pada R2 dan R3 yaitu seperti ini :
R2(config)#router
rip
R2(config-router)#no network 192.168.4.0
R2(config)# ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 serial 0/0/1
R2(config)#router
rip
R2(config-router)#default-information originate
R3(config)#no router rip
R3(config)#ip route 172.30.0.0 255.255.252.0
serial0/0/1
Command diatas dugunakan agar mempersingkat dan mempermudah dalam
melakukan routing pada router karena pada R2 menggunakan default route. Default
route
Setelah itu melakukan test
apakah semua sudah terhubung dalam satu jaringan :
1.
Melakukan test koneksi pada setiap router
apakah sudah terhubung
R1#ping 172.30.2.2 (R2)
Type escape sequence to abort.
Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 172.30.2.2,
timeout is 2 seconds:
!!!!!
Success rate is 100 percent (5/5), round-trip
min/avg/max = 1/7/24 ms
R1#ping 192.168.4.9 (R2)
Type escape sequence to abort.
Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 192.168.4.9,
timeout is 2 seconds:
!!!!!
Success rate is 100 percent (5/5), round-trip
min/avg/max = 10/18/20 ms
R1#ping 192.168.4.10 (R3)
Type escape sequence to abort.
Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 192.168.4.10,
timeout is 2 seconds:
!!!!!
Success rate is 100 percent (5/5), round-trip
min/avg/max = 33/38/40 ms
2.
Melakukan test koneksi pada ketiga PC apakah
sudah terhubung.
PC1 ke PC2
Gambar 7.2 PC1 ke PC2
PC1 ke PC3
Gambar
7.3 PC1
ke PC3
Catatan : untuk ping ke PC lain saya tidak
masukkan agar mengurangi besarnya ukuran memori file pada saat di upload di
blog, gambar di atas sudah mewakili bahwa semua PC sudah terhubung.
Setelah
melakukan test koneksi pada semua item ternyata semua sudah terhubung dalam
satu jaringan.
Hasil Praktikum
Setelah semua sudah dilakukan seperti inilah hasilnya :
1.
menverifikasi semua routing sudah masuk dan mengetahui
informasi pada router dengan menggunakan command "show ip route",
"show ip protocols", "debug ip rip".
R1#show ip
route
Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP,
M - mobile, B - BGP
D -
EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
N1 -
OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
E1 -
OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP
i -
IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
* - candidate default, U -
per-user static route, o - ODR
P -
periodic downloaded static route
Gateway
of last resort is 172.30.2.2 to network 0.0.0.0
172.30.0.0/24 is subnetted, 3 subnets
C
172.30.1.0 is directly connected, FastEthernet0/0
C
172.30.2.0 is directly connected, Serial0/0/0
R
172.30.3.0 [120/1] via 172.30.2.2, 00:00:14, Serial0/0/0
R* 0.0.0.0/0 [120/1] via 172.30.2.2, 00:00:14,
Serial0/0/0
R1#debug ip rip
RIP
protocol debugging is on
R1#RIP:
sending v1 update to 255.255.255.255 via
Serial0/0/0 (172.30.2.1)
RIP:
build update entries
network 172.30.1.0 metric 1
RIP:
received v1 update from 172.30.2.2 on Serial0/0/0
172.30.3.0 in 1 hops
0.0.0.0 in 1 hops
R2#show ip route
Codes: C
- connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP external, O -
OSPF, IA - OSPF inter area
N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 -
OSPF NSSA external type 2
E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF
external type 2, E - EGP
i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS
level-2, ia - IS-IS inter area
* - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
P - periodic downloaded static route
Gateway of last resort is 0.0.0.0 to network 0.0.0.0
172.30.0.0/24 is subnetted, 3 subnets
R 172.30.1.0 [120/1] via 172.30.2.1,
00:00:20, Serial0/0/0
C 172.30.2.0 is directly connected,
Serial0/0/0
C 172.30.3.0 is directly connected,
FastEthernet0/0
192.168.4.0/30 is subnetted, 1 subnets
C 192.168.4.8 is directly connected, Serial0/0/1
S* 0.0.0.0/0
is directly connected, Serial0/0/1
R3#show ip route
Codes: C
- connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP external, O -
OSPF, IA - OSPF inter area
N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 -
OSPF NSSA external type 2
E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF
external type 2, E - EGP
i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 -
IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area
* - candidate default, U - per-user static route, o - ODR
P
- periodic downloaded static route
Gateway of last resort is not set
172.30.0.0/22 is subnetted, 1 subnets
S
172.30.0.0 is directly connected, Serial0/0/1
192.168.4.0/30 is subnetted, 1 subnets
C 192.168.4.8 is directly connected,
Serial0/0/1
C 192.168.5.0/24 is directly connected,
FastEthernet0/0
Gambar 7.4